Maandag 18 Maart 2013
Sondag 17 Maart 2013
10 Hewan Terancam Punah di Dunia
1. Burung Condor California
2. Orangutan Sumatera
Orangutan dari Indonesia ini mengalami nasib terancam punah karena hal sama: perburuan dan hilangnya habitat. Selain itu, orangutan sumatra ( Pongo abelii ) sulit bertambah karena siklus reproduksi yang rendah. Satu orangutan betina hanya mampu memproduksi tiga keturunan sepanjang hidupnya.
Sesuai namanya, hiu gangga ( Glyphis gangeticus ) hidup di Sungai
Gangga, India. Penyebab kepunahan spesies ini berasal dari perburuan, hilangnya
habitat karena polusi air, dan meningkatnya penggunaan sungai oleh warga.
4. Gorila Gunung
Populasi gorila gunung ( Gorilla beringei ) berkurang drastis karena
penggundulan hutan, perburuan, dan perdagangan menjadi hewan peliharaan.
Membuat populasi mereka hanya tersisa 720 individu di alam liar.
Meski dilindungi, survei di tahun 1995 menyebutkan jumlah buaya
filipina ( Crocodylus mindorensis ) hanya tersisa 100 individu dewasa.
Black-footed ferret ( Mustela nigripes ) terancam kehidupannya karena
pembangunan fasilitas untuk manusia yang hanya menyisakan habitat kurang dari
dua persen dari ukuran aslinya.
7. Harimau Siberia
Jumlah harimau siberia ( Panthera tigris altaica ) yang masih hidup di
alam bebas diperkirakan hanya berjumlah 350 - 450 individu. Ancaman utamanya
adalah perburuan untuk bulu dan tulangnya.
8. Serigala Merah
Serigala merah ( Canis lupus rufus ) berhasil melewati masa Pleistosen.
Namun, gagal bertahan di dunia modern manusia. Dulunya, serigala ini menyebar
di tengara Amerika Serikat. Tapi populasi serigala merah akhirnya menurun tajam
setelah adanya program kontrol predator dan hilangnya habitat. Diperkirakan
hanya tinggal 100 individu tersisa di alam liar Carolina Utara. 150 lainnya menjadi penghuni fasilitas penangkaran di seluruh AS.
9. Paus Western Gray
Meski sudah dilindungi sejak tahun 1947, populasi paus western gray (
Esrichtiius robustus ) gagal pulih total. Dari 100 individu paus ini, hanya 23
di antaranya betina produktif.
10. Badak Sumatera
Badak Sumatera ( Dicerorhinus sumatrensis ) merupakan spesies badak
terkecil. Biasa ditemukan di hutan hujan atau rawa di India dan Asia Tenggara.
Saat ini jumlahnya diperkirakan hanya tinggal 300 individu. Penyebab utamanya
adalah perburuan ilegal demi cula yang mencapai harga lebih dari Rp 285 jutaan
per kilogram di pasar gelap.
Referensi :
Vrydag 15 Maart 2013
10 hewan hampir punah di indonesia
1. Orang Utan (latin : Pongo Pygmaeus)
Ciri khas hewan langka ini ialah mempunyai rambut yang begitu panjang dibandingkan jenis kera lain. Buah-buahan adalah makanan utama dan juga kesukaannya. Di indonesia, wilayah penyebarannya adalah dataran rendah juga hutan hujan tropis di pulau Kalimantan. Tersisa tinggal 200 pasang di dunia
2. Badak Bercula Satu (latin : Rhinoceras Sundaicus)
Adalah salah satu hewan langka khas indonesia. Walau sekarang sudah tidak banyak, hanya sekitar 50 ekor saja dapat ditemukan di hutan ujung kulon. Merupakan hewan herbivora pemakan daun-daunan.
3. Badak bercula Dua (latin : Dicerorhinus Sumatrensis)
Hampir mirip dengan badak bercula satu, hanya cula dibagian depan yang berjumlah dua. Hanya ditemukan di wilayah Sumatera.
4. Musang Congkok (latin : Prionodon Linsang)
Dengan berat mencapai 5 kg dan mempunyai panjang sekitar 71 cm hewan ini cukup gesit untuk memanjat pepohonan. Di temukan di wilayah pegunungan Aceh dan Sumatera Barat. Mamalia kecil dan beberapa jenis serangga adalah makanan kesukaannya.
Dengan berat mencapai 5 kg dan mempunyai panjang sekitar 71 cm hewan ini cukup gesit untuk memanjat pepohonan. Di temukan di wilayah pegunungan Aceh dan Sumatera Barat. Mamalia kecil dan beberapa jenis serangga adalah makanan kesukaannya.
5. Singapuar (latin : Tarsius Bancanus)
Dijuluki sebagai primata terkecil di dunia. Mempunyai berat tubuh antara 80 – 140 gram dan panjang cuma 12 – 15 cm cukup layak bila disebut primata terkecil. Walaupun mempunyai sepasang mata yang besar yang ukurannya melebihi volume otaknya tapi hanya dapat digunakan pada malam hari saja. Mirip dengan burung hantu. Kepulauan Riau, kepulauan kalimantan dan sumatera bagian selatan juga tenggara adalah habitat aslinya.
6. Ikan Belida (latin : Notopetrus Chitala)
Dengan panjang tubuh mencapai 87, 5 cm dan berat tubuh dapat mencapai 1 kg, cukup besar untuk ukuran ikan air tawar. Bentuk tubuhnya seperti pisau dan makanan kesukaannya adalah ikan-ikan kecil juga udang. Perairan air tawar di wilayah jawa dan kalimantan merupakan habitat aslinya.
7. Harimau Sumatera ( latin : Panthera Tigris Sumatrae)
Memprihatinkan karena jumlah semua harimau sumatera hanya tinggal sekitar 500 ekor. Penebangan hutan yang serampangan dan perburuan liar dituding sebagai penyebab langkanya harimau ini. Hanya terdapat di hutan sumatera.
8. Anoa ( latin : Bubalus Depressicornis)
Sekilas lebih mirip kambing dengan ukuran yang besar. Yang membedakan dengan kambing selain ukuran tubuhnya yang besar adalah adanya tanduk runcing yang mencapai 30 cm panjangnya. Adalah termasuk mamalia yang mempunyai kuku genap. Mempunyai habitat asli di wilayah sulawesi.
Sekilas lebih mirip kambing dengan ukuran yang besar. Yang membedakan dengan kambing selain ukuran tubuhnya yang besar adalah adanya tanduk runcing yang mencapai 30 cm panjangnya. Adalah termasuk mamalia yang mempunyai kuku genap. Mempunyai habitat asli di wilayah sulawesi.
9. Burung Elang Jawa ( latin : Spizaetus Bartelsi)
Mempunyai bentuk yang gagah, sayang populasinya hanya tinggal 250 ekor saja. Tersebar hampir merata di sekitar hutan di pulau jawa seperti di gunung slamet, gunung salak, gunung anjasmoro, gunung kawi, taman nasional baluran, taman nasional alas purwo taman nasional gunung halimun, taman nasional gede pangrango dan taman nasional muara betiri.
10. Babirusa (latin : babyrousa babyrussa)
Buah-buahan, tumbuh-tumbuhan, jamur dan dedaunan merupakan makanan yang biasa disantap sehari-hari. Mempunyai taring yang mencuat keluar sebagai tameng mata dari duri dan rotan ketika mereka mencari makan. Habitatnya meliputi pulau sulawesi, kepulauan maluku dan sekitarnya.
Buah-buahan, tumbuh-tumbuhan, jamur dan dedaunan merupakan makanan yang biasa disantap sehari-hari. Mempunyai taring yang mencuat keluar sebagai tameng mata dari duri dan rotan ketika mereka mencari makan. Habitatnya meliputi pulau sulawesi, kepulauan maluku dan sekitarnya.
home
Ada
hewan langka di seluruh dunia. Ribuan spesies binatang yang berbeda yang
terancam punah. Untungnya, dengan bantuan konservatori satwa liar, kebun
binatang, akuarium, dan taman nasional, jumlah spesies yang terancam punah
semakin kecil dan lebih kecil. Namun, organisasi-organisasi ini selalu bisa
menggunakan bantuan dari orang. Ada banyak hal yang kita masing-masing bisa
lakukan setiap hari untuk membantu melestarikan kehidupan hewan langka dan
mungkin suatu hari mendapatkan mereka off dari daftar spesies terancam punah.
Jika Anda tertarik untuk belajar bagaimana untuk melindungi hewan langka, ada
sejumlah besar informasi di luar sana. Anda dapat melihat secara online atau
hubungi taman nasional dan satwa liar jagawana untuk lebih jelasnya.
Salah
satu hal terpenting yang dapat kita lakukan untuk membantu melestarikan hewan
langka kita adalah untuk melindungi habitat alami mereka. Menebang pohon-pohon dan
bangunan di habitat hewan merugikan. Jika anda berencana untuk membangun rumah
baru atau bisnis, cobalah untuk memilih daerah yang telah indah. Jika tidak
tersedia, hanya mengurangi jumlah pohon yang diperlukan. Untuk setiap pohon
Anda ditebang di satu daerah, tanaman satu lagi di tempat lain. menempatkan
rumah-rumah burung dan pengumpan di seluruh rumah Anda. Mengurangi jumlah bahan
kimia yang Anda gunakan di sebuah taman. Daripada menggunakan bahan kimia,
menempatkan kompos di kebun Anda. Tanaman bunga yang asli ke lokasi Anda. Ini
akan menarik hewan asli.
Daur
ulang adalah cara lain untuk membantu spesies terancam punah. Un-bahan daur
ulang akhirnya berakhir di tempat pembuangan sampah. Tempat pembuangan sampah
yang berbahaya bagi hewan dan buruk bagi lingkungan. Cobalah untuk mengurangi
jumlah sampah yang Anda hasilkan. Jangan gunakan air kemasan, dan mengambil tas
belanja sendiri ke toko kelontong untuk mengurangi jumlah plastik yang
digunakan.
Cara
lain sangat penting untuk membantu spesies yang terancam punah adalah untuk
bergabung dengan sebuah organisasi yang ditujukan untuk melestarikan hewan
langka. Dengan bergabung organisasi, Anda dapat mempelajari cara-cara baru
untuk membantu binatang. Organisasi juga bisa mendapatkan berhubungan dengan pejabat
pemerintah lebih mudah. Hal ini memungkinkan Anda untuk mengekspresikan
pendapat Anda tentang tagihan dan undang-undang dan bahkan meyakinkan para
pejabat untuk membuat undang-undang baru untuk spesies yang terancam punah.
Jika tidak ada organisasi dekat-oleh, mempertimbangkan untuk membuat satu. Jika
Anda tidak punya waktu atau sarana untuk menciptakan sebuah organisasi, hanya
menyumbangkan uang bagi organisasi. Uang ini akan membantu, tidak peduli
seberapa besar atau kecil. Biarkan suara Anda didengar tentang hewan langka.
Mereka tidak dapat berbicara untuk diri mereka sendiri, sehingga berbicara
untuk mereka.
Teken in op:
Plasings (Atom)